MESKI memiliki racun, kumbang Paederus atau yang biasa dikenal dengan Tomcat tidaklah berbahaya, apalagi hingga menimbulkan kematian. Namun, kita perlu mengetahui bagaimana cara pengobatannya.
Dalam situs health.nsw.gov.au, disebutkan bahwa dermatitis atau peradangan pada lapisan kulit bagian atas sebenarnya merupakan dampak yang paling umum.
Disebutkan bahwa toksin pada serangga memang akan menimbulkan reaksi alergi pada manusia, namun efeknya berbeda-beda seperti hanya akan menimbulkan ruam pada kulit, kulit gatal, rasa panas seperti melepuh atau layaknya terkena luka bakar, keluarnya cairan atau juga efek yang lebih fatal, karena bergantung pada kondisi setiap orang.
Jika Anda terserang serangga yang satu ini, Anda tidak perlu khawatir yang berlebihan. Langkah-langakah berikut bisa manjadi panduan, berikut di antaranya :
1. Anda cukup untuk membersihkan bagian tubuh yang tersengat dengan air dan sabun. Hal ini dilakukan untuk menetralisir racun.
2. Setelahnya kompres dengan menggunakan air dingin.
3. Jika ruam pada kulit mulai terlihat, Anda dapat menggunakan bagian dalam dari lidah buaya. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan gejala di daerah yang tersengat.
4. Apabila tidak kunjung berkurang, segera ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut.
Meski Beracun, Tomcat Tidak Mematikan
SERANGGA Tomcat atau kumbang Paederus menghebohkan warga Surabaya,Situbondo baru-baru ini, karena menyebabkan dermatitis akibat serangan serangga itu. Namun walau cukup menghebohkan, racun serangga ini tidak mematikan.
Kabar yang menyeruak lewat Blackberry Messenger maupun di jejaring sosial Twitter menyebutkan bahwa serangga tersebut memiliki racun 12 kali lebih beracun dari kobra.
Serangga ini menjadi lebih terkenal setelah kejadian yang menghebohkan warga Surabaya,situbondo akibat salah satu penghuni apartemen Eastcoast, Kenjeran dan Wonorejo mengalami dermatitis akibat serangan serangga ini.
Dalam sebuah rilis pada Februari tahun lalu di situs health.nsw.gov.au, serangga seperti tomcat merupakan serangga yang jamak ditemukan di pohon. Meski memiliki racun, namun tomcat efeknya sama sekali tidak lebih dari racun kobra yang bersifat neurotoksik (racun bagi saraf) dan hemolitik (racun bagi darah).
Meski heboh diberitakan, sebaiknya Anda tidak perlu khawatir, karena banyak penelitian yang menyebutkan bahwa serangga yang satu ini tidak berbahaya, apalagi hingga menyebabkan kematian.
Dalam situs health.nsw.gov.au, disebutkan bahwa dermatitis atau peradangan pada lapisan kulit bagian atas sebenarnya merupakan dampak yang paling umum.
Disebutkan bahwa toksin pada serangga memang akan menimbulkan reaksi alergi pada manusia, namun efeknya berbeda-beda seperti hanya akan menimbulkan ruam pada kulit, kulit gatal, rasa panas seperti melepuh atau layaknya terkena luka bakar, keluarnya cairan atau juga efek yang lebih fatal, karena bergantung pada kondisi setiap orang.
Jika Anda terserang serangga yang satu ini, Anda tidak perlu khawatir yang berlebihan. Langkah-langakah berikut bisa manjadi panduan, berikut di antaranya :
1. Anda cukup untuk membersihkan bagian tubuh yang tersengat dengan air dan sabun. Hal ini dilakukan untuk menetralisir racun.
2. Setelahnya kompres dengan menggunakan air dingin.
3. Jika ruam pada kulit mulai terlihat, Anda dapat menggunakan bagian dalam dari lidah buaya. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan gejala di daerah yang tersengat.
4. Apabila tidak kunjung berkurang, segera ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut.
Meski Beracun, Tomcat Tidak Mematikan
SERANGGA Tomcat atau kumbang Paederus menghebohkan warga Surabaya,Situbondo baru-baru ini, karena menyebabkan dermatitis akibat serangan serangga itu. Namun walau cukup menghebohkan, racun serangga ini tidak mematikan.
Kabar yang menyeruak lewat Blackberry Messenger maupun di jejaring sosial Twitter menyebutkan bahwa serangga tersebut memiliki racun 12 kali lebih beracun dari kobra.
Serangga ini menjadi lebih terkenal setelah kejadian yang menghebohkan warga Surabaya,situbondo akibat salah satu penghuni apartemen Eastcoast, Kenjeran dan Wonorejo mengalami dermatitis akibat serangan serangga ini.
Dalam sebuah rilis pada Februari tahun lalu di situs health.nsw.gov.au, serangga seperti tomcat merupakan serangga yang jamak ditemukan di pohon. Meski memiliki racun, namun tomcat efeknya sama sekali tidak lebih dari racun kobra yang bersifat neurotoksik (racun bagi saraf) dan hemolitik (racun bagi darah).
Meski heboh diberitakan, sebaiknya Anda tidak perlu khawatir, karena banyak penelitian yang menyebutkan bahwa serangga yang satu ini tidak berbahaya, apalagi hingga menyebabkan kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar